Kamis, 19 Desember 2013

Makalah. Manajemen sekolah

Makalah. Manajemen sekolah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah. Kata manajemen mungkin bukan lagi kata yang asing bagi kita, sebab hampir di setiap kegiatan keseharian kita perlu yang namanya manajemen baik itu disadari atau tidak disadari. Secara bahasa kata manajemen berasal dari bahasa Ingris yaitu “kata kerja to manage berarti control yang dalam bahasa Indonesia diartikan mengendalikan, menangani, atau mengelola ”. Hampir semua kegiatan sehari-hari kita perlu yang namanya manajemen karena tanpa manajemen yang baik maka bisa dipastikan kegiatan yang kita lakukan tersebut akan berantakan, hal tersebut terlihat dari luasnya cakupan disiplin ilmu manajemen misalnya saja manajemen bisnis, manajemen keuangan, manajemen rumah tangga dan lain-lain. Salah satu hal yang membutuhkan sentuhan manajemen agar bisa berjalan dengan baik dan tujuannya dapat tercapai adalah sekolah sebab sekolah merupakan salah satu lembaga yang mengemban tugas untuk menghasilkan generasi muda penerus bangsa yang berkualitas, cerdas, beriman dan bertanggung jawab. B. Rumusan masalah. Berdasarkan dari paparan singkat pada latar belakang masalah, maka yang akan menjadi fokus utama pembahasan makalah ini adalah : 1. Bagaimana definisi sekolah? 2. Bagaimana definisi serta tujuan manajemen sekolah? 3. Bagaimana cakupan garapan yang menjadi objek pengelolaan manajemen sekolah? BAB II PEMBAHASAN A. Gambaran umum manajemen sekolah. Manajemen sekolah merupakan salah satu cakupan dari khasanah ilmu manajemen. Kata manajemen sekolah terdiri dari 2 suku kata yaitu kata manajemen dan kata sekolah. Secara bahasa kata manajemen berasal dari bahasa Ingris yaitu “kata kerja to manage berarti control yang dalam bahasa Indonesia diartikan mengendalikan, menangani, atau mengelola ”. Menurut James A. F. Stoner, dkk manajemen adalah “proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan pekerjaan anggota organisasi serta menggunakan semua sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ”. Sedangkan menurut Paul Hersi dan Kenneth Blancherd manajemen adalah “suatu usaha yang dilakukan bersama individu atau kelompok untuk mencapai tujuan organisasi ”. Siswanto juga turut mengemukakan pendapatnya mengenai manajemen yaitu “seni dan ilmu dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang serta mekanisme kerja untuk mencapai tujuan ”. Dari ketiga pendapat diatas dapat ditarik benang merah bahwa manajemen adalah seni dan ilmu untuk merencanakan, memimpin, mengorganisasikan, mengarahkan, mengendalikan, serta memotivasi baik individu maupun kelompok serta menggunakan segala sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan akhir yang telah ditentukan. Sedangkan kata sekolah berasal dari “bahasa latin skhole, scola, scolae, schola yang berarti waktu luang ”. Sedangkan secara terminologi sekolah adalah “bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran ”. Hampir di setiap negara di dunia ini memiliki struktur dan tingkat jenjang pendidikan masing-masing, akan tetapi secara garis besar ada 3 jenjang pendidikan sekolah yang berlaku di setiap negara yaitu jenjang pendidikan dasar, jenjang pendidikan menengah, dan jenjang pendidikan tinggi. Sama halnya dengan negara-negara lain, jenjang pendidikan sekolah di Indonesia terdiri dari 3 jenjang pendidikan, mulai dari jenjang pendidikan dasar seperti TK dan SD, jenjang pendidikan menengah seperti SMP dan SMA, dan jenjang pendidikan tinggi seperti perguruan tinggi. Sebagai sebuah lembaga pendidikan, sekolah tentunya memiliki unsur-unsur serta sarana dan prasarana pendukung untuk menunjang kelancaran proses belajar mengajar mulai dari lokasi, bangunan, dana, staf pengajar, peserta didik, pemimpin, pengawas, dan lain-lain. Oleh karena itulah perlu dilakukan pengelolaan yang baik agar seluruh unsur-unsur serta sarana dan prasarana pendukung tersebut bisa berjalan dengan baik agar tujuan yang telah dicita-citakan yaitu menghasilkan lulusan yang berkualitas, cerdas, beriman, mandiri, serta bertanggung jawab dapat tercapai. B. Manajemen berbasis sekolah. Menurut george A. Terry ada 4fungsi manajemen yaitu ‘planning, organizing, actuating, dan controling ’. 1. Planning. Planning merupakan tahap pertama yang perlu dilakukan pada setiap kegiatan manajemen, pada tahap ini akan dilakukan penentuan rencana, tujuan, dan langkah-langkah yang akan ditempuh. 2. Organizing. Pada tahap ini akan dilakukan pengkordinasian antar anggota kelompok dengan mengatur pembagian tugas masing-masing serta mengatur ketenteuan yang berkaitan dengan hal tersebut. 3. Actuating. Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan tugas masing-masing yang telah diatur sebelumnya. 4. Controling. Pada tahap ini dilakukan pengawasan serta evaluasi antara perencanaan yang telah dibuat dengan pelaksanaan yang dilakukan di lapangan. Sebagai suatu kesatuan keempat fungsi manajemen diatas harus senantiasa berjalan seiring, sebab jika satu saja fungsi tidak berjalan dengan baik akan memberi pengaruh yang besar pada ketiga fungsi manajemen yang lain. Begitu pula pada manajemen sekolah perlu ada perencanaan yang jelas dan realistis, pengorganisasian yang efektif dan efisien, pergerakan dan pemotivasian seluruh personil sekolah untuk selalu dapat meningkatkan kualitas kinerjanya, serta pengawasan yang berkelanjutan. Secara garis besar ada 3 bidang-bidang yang menjadi wilayah garapan manajemen sekolah yaitu : 1. Bidang materil, yaitu kegiatan yang menyangkut bidang-bidang materi/benda misalnya ketata usahaan sekolah, administrasi keuangan, gedung, alat-alat perlengkapan sekolah dan lain-lain. 2. Bidang personal, yang meliputi administrasi personal guru dan pegawai sekolah serta administrasi siswa. 3. Bidang kurikulum yang mencakup tugas mengajar guru, penyusunan silabus atau program tahunan dan sebagainya. Jika didasari pada teori George A. Terry maka langkah-langkah pada manajemen sekolah adalah sebagai berikut : 1. Planning/perencanaan. Pada tahap ini dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : a. Menentukan tujuan misalnya penentuan fisi misi. b. Menganalisis keadaan yang sedang dialami serta sumber daya yang dimiliki, hal ini memiliki kaitan erat dengan pengarsipan dan infentarisasi aset yang dimiliki sekolah misalnya dokumen kesiswaan, bangunan, dan lain-lain. c. Mengidentifikasi kemudahan dan hambatan yang akan dihadapi. d. Merumuskan kegiatan dengan jelas dan tegas serta mengembangkannya demi pencapaian tujuan yang telah ditentukan, misalnya menyusun program tahunan, penyusunan program extra kurikuler, dan lain-lain. Dalam proses perencanaan ini, yang memegang kendali utama adalah pemimpin, dalam hal ini pemimpin di sekolah adalah kepala sekolah. Meskipun memiliki wewenang untuk melakukan perencanaan bukan berarti kepala sekolah bisa bersikap otoriter, akan tetapi harus tetap melibatkan seluruh pihak yang memiliki relefansi dan kompetensi dalam penyusunan tujuan ini misalnya para guru, pegawai sekolah, dan lain-lain. 2. Organizing/pengorganisasian. Ada 3 hal yang perlu dilakukan pada tahap ini yaitu : a. Merinci seluruh pekerjaan/tugas yang harus dilakukan oleh seluruh guru dan pegawai sekolah. b. Pembagian beban tugas yang logis, dalam artian tiap individu mendapatkan porsi tugas yang sesuai dengan kemampuan dan kompetensi yang dimiliki tiap-tiap individu misalnya pembagian jam mengajar kepada para guru. c. Membuat dan mengembangkan mekanisme untuk mengkordinasikan pekerjaan para guru dan pegawai sekolah menjadi sebuah kesatuan yang terpadu dan harmonis misalnya mengadakan pelatihan terhadap guru dan para pegawai sekolah. 3. Actuating/pelaksanaan. Fungsi ini merupakan inti dari seluruh fungsi manajemen sebab fungsi ini merupakan tahap untuk mewujudkan apa yang telah kita rencanakan dan dikordinasikan sebelumnya misalnya pelaksanaan proses belajar mengajar sesuai dengan pembagian jam mengajar yang telah dilakukan sebelumnya, memberikan pengajaran kepada siswa sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan, dan lain-lain. 4. Controling/pengawasan. Fungsi ini tidak kalah pentingnya dengan fungsi-fungsi manajemen lain, sebab pada tahap ini akan dilakukan evaluasi terhadap keberhasilan yang telah dicapai dan sekaligus melakukan koreksi terhadap hal-hal yang perlu dibenahi. Pada tahap ini ada 5 langkah yang perlu dilakukan yaitu : a. Penetapan standar pelaksanaan kegiatan sekolah. b. Penentuan index pengukuran keberhasilan pelaksanaan kegiatan sekolah. c. Pengecekan pelaksanaan kegiatan sekolah yang terjadi di lapangan. d. Melakukan pembandingan antara pelaksanaan kegiatan dengan standar operasional yang telah ditetapkan serta menganalisis penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. e. Melakukan tindakan koreksi bila diperlukan. Pada intinya manajemen sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan sekolah dan tanpa manajemen yang baik maka sebuah sekolah akan kacau balau serta kehilangan arah dan tujuannya. BAB III KESIMPULAN Berdasarkan uraian singkat makalah kami ini maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Sekolah merupakan sebuah lembagga pendidikan formal yang melakukan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh pengajar kepada murid, serta memiliki jenjang mulai jenjang pendidikan dasar sampai jenjang pendidikan tinggi untuk memcetak lulusan yang berkualitas, cerdas, beriman, mandiri, bertanggung jawab, dan bermanfaat dalam masyarakat. 2. Manajemen sekolah merupakan sebuah kegiatan untuk mengelola segala hal yang memiliki kaitan dengan sekolah untuk mencapai tujuan yang telah dicita-citakan, mulai dari proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, serta pengawasan. 3. Cakupan garapan dari manajemen sekolah cukup luas, mulai dari bidang materi/benda seperti pengarsipan dokumen sekolah, bidang personalia seperti administrasi guru, dan bidang kurikulum sepertiperumusan silabus. DAFTAR PUSTAKA Arifin Imamul dan Wajiana Jiana Hadi. 2007. Membuka cakrawala ekonomi. Cetakan ke-I Bandung: PT. Setia puma inves. Murniati, dan Usman Nasir. 2009. Implementasi manajemen strategik dalam pemberdayaan sekolah menengah kejuruan. Bandung: Perdana publishing. Nurkolis. 2003. Manajemen berbasis sekolah: teori, model, dan aplikasi. Jakarta: Grasindo. Pora Yusran. 2004. Revolusi pendidikan. Yogyakarta: Media pressindo. Trisakti Yayasan. 2009. Dasar-dasar manajemen. Jakarta: Grasindo.


akalah Pentingnya Administrasi Pada Manajemen Pendidikan

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Adminiatrasi suatu lembaga pendidikan merupakan suatu sumber utama manajemen dalam mengatur proses belajar mengajar dengan tertib sehingga tercapainya suatu tujuan terpenting pada lembaga pendidikan tersebut. Yang sangat diperlukan oleh para pelaku pendidikan untuk melakukan tugas dan profesinya. Kepala Sekolah dan guru disekolah sangat memerlukan data-data tentang


siswa, kurikulum, sarana dan sebagainya untuk pengelolaan sekolah sehari-hari. Pengaws tingkat MTs/SMP/SMPLB memerlukan data-data tersebut sebagai bahan sarana supervisi. Untuk tingkat yang lebih tinggi misalnya Dinas Penididikan mulai tingkat kecamatan sampai propinsi memerlukan data-data tersebut untuk pelaporan yang lebih tinggi, untuk melakukan pembinaan, serta untuk menyusun rencana atau program pendidikan pada masa mendatang. Di tingkat pusat (nasional) data pendidikan diperlukan untuk perencanaan yang lebih makro, melakukan pembinaan, pengawasan, penilaian (evaluasi), dan keperluan administrasi lainnya.

Data pendidikan yang terdapat disekolah sangat banyak macam dan jenisnya. Ada yang bersifat relatif tetap dan ada yang selalu berubah. Untuk mendapatkan gambaran perubahan data dari waktu ke waktu, perlu dilakukan pencatatan yang teratur dan berkelanjutan dengan menggunakan sistem yang baku dalam satu sistem. Agar pencatatan data lebih akurat dan benar sesuai yang diharapkan tenaga administrasi yang terampil dan mengetahui apa yang menjadi tugasnya. Di lembaga pendidikan tingkat menengah hampir sebagian besar belum ada tenaga administrasi sesuai yang diharapkan. Kepala Sekolah sebagai administrtor di lingkungan sekolah yang dipimpinnya, dalam melaksanakan tugas administrasi dibantu oleh guru dengan cara membagi tugas administrasi mereka. Agar dalam melaksanakan tugas administrasi dan pelaporan, cepat dan benar diperlukan pedoman administrasi sekolah dasar.


B. Perumusan Masalah

Latar belakang diatas, penulis bertolak dari merumuskan masalah sebagai berikut :
  1. Bagaimana peranan pedoman administrasi dalam dunia pendidikan ?
  2. Apa saja yang termuat dalam administrasi pada pendidikan?



BAB II
PEMBAHASAN
Makalah Pentingnya Administrasi Pada Manajemen Pendidikan


1. Peranan Pedoman Administrasi dalam dunia pendidikan

Administrasi dalam pendidikan yang tertib dan teratur, sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan pendidikan bagi Kepala Sekolah dan Guru.

Penigkatan kemampuan tersebut akan berakibat positif, yaitu makin meningkatnya efisiensi, mutu dan perluasan pada kinerja di dunia pendidikan tersebut. Untuk memperlancar kegiatan di atas agar lebih efektif dan efisien perlu informasi yang memadai. Sistem informasi di dunia pendidikan ini menyangkut dua hal pokok yaitu kegiatan pencatatan data(recording system) dan pelaporan (reporting system).

Untuk memperlancar dua kegiatan tersebut diperlukan faktor-faktor penunjang antara lain :
  1. Format-format yang dipergunakan
  2. Petunjuk dan aturan yang berlaku
  3. Ketrampilan personil yang memadai

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di Sekolah itu sering disebut kegiatan administrasi. Pencatatan dan perekaman data dan pengaturan sumber data di sekolah yang rapi / teratur dan benar sangat diperlukan dalam sistem informasi. Untuk itu pedoman administrasi secara tertulis memegang peranan yang penting dalam kegiatan administrasi. Kepala Sekolah memiliki patokan-patokan untuk menjabarkan lebih lanjut kebijakan-kebijakan pemerintah dalam penyelenggaraan pendidikan.

2. Apa yang termuat dalam Pedoman Administrasi Pendidikan
Data pendidikan yang terdapat di Sekolah khususnya tingkat menengah sangat banyak macam dan jenisnya. Agar pencatatan data lebih mudah dan sederhana sehingga memperlancar kegiatan administrasi, data yang banyak jenisnya itu dapat dikelompokkan menjadi 5 jenis yaitu :
  • Administrasi Program Pengajaran
  • Administrasi Kesiswaan
  • Administrasi Kepegawaian
  • Administrasi Keuangan
  •  Administrasi Perlengkapan / barang

Sebagai kelengkapan administrasi pengajaran di sekolah dasar dipelukan 17 format yang harus diisi oleh Kepala Sekolah maupun Guru secara rutin, teratur dan benar. Untuk itu disediakan format serta petunjuk pengisiannya.


ADMINISTRASI KESISWAAN
Dalam buku Pedoman Administrasi Kesiswaan selama satu tahun pelajaran dibagi dalam tiga tahap waktu., terdapat beberapa jenis kegiatan . Untuk setiap macam jenis kegiatan diperlukan beberapa format pencatatan data. 

Untuk itu satu tahun pelajaran dibagi dalam tiga tahapan waktu dengan delapan jenis kegiatan dan dua puluh satu jenis format.

1. Awal Tahun Pelajaran
  • Penerimaan Siswa Baru
    • S-1 Surat Pendaftaran Siswa Baru
    • S-2 Daftar Calon Siswa Baru Kelas I
    • S-3 Daftar Siswa Baru Kelas I


2. Selama Tahun Pelajaran
  • Penyusun Data Siswa
    • S-4 Buku Induk Siswa
    • S-5 Buku Klapper
  • Keadaan Siswa Awal Tahun
    • S-6 Jumlah Siswa menurut Kelas, Asal dan Jenis Kelamin
    • S-7 Jumlah Siswa menurut Kelas, Jenis Kelamin dan Usia
  • Kehadiran Siswa
    • S-8 Papan Absensi Harian Siswa (kelas)
    • S-9 Papan Absensi Harian Siswa (sekolah)
    • S-10 Buku Absensi Siswa
    • S-11 Rekapitulasi Absensi Siswa dalam Sebulan
  • Mutasi Siswa
    • S-12 Surat Permohonan Pindah Sekolah
    • S-13 Surat Keterangan Pindah Sekolah
    • S-14 Mutasi Siswa selama Caturwulan


3. Akhir Tahun Pelajaan
  • Pelaksanaan Ujian Akhir
    • S-15 Daftar vClon Peserta Ujian
    • S-16 Tanda Peserta Ujian
    • S-17 Daftar Peserta Ujian dan Prestasinya
    • S-18 Daftar Masuk SLTP
  • Kenaikan Kelas
    • S-19 Daftar Sswa yang Naik Tingkat
    • S-20 Rekapitulasi Siswa Naik Tingkat dan Behasil EBTA


Agar data mengenai kesiswaan itu sampai pada investasi di jenjang atas, digunakan beberapa format laporan, yaitu :
S-2,S-3,S-5,S-6,S-10,S-14,S-17,S-19 dan S-20


ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN
Buku Pedoman Administrasi Kepegawaian menguraikan kegiatan yang berkaitan dengan kepegawaian, tugas dan tanggung jawab pengelolaan satuan pendidikan dan peningkatan tata usaha kepegawaian di sekolah. Sebagai perlengkapan tata laksana kepegawaian disediakan format-format untuk menata pelaksanaan kegiatan tertentu yang diperlukan. Sesuai dengan prinsip tata laksana kepegawaian sekolah dasar yang menyeluruh dan berkelangsungan. Untuk itu telah diusahakan bentuk-bentuk pelayanan hak-hak pegawai/guru yang bertugas di seklah tertentu, pindah tempat, sampai yang bersangkutan berhenti menjadi pegawai / guru. Penggunaan frmat sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan suatu kegiatan pelayanan administrasi dalam rangka pembinaan pegawai/guru berkelangsungan, berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Dalam hubungan itu telah disediakan sejumlah 24 format, yaitu :


ADMINISTRASI KEUANGAN
Di dalam buku pedoman ini ijelaskan dasar/asas dan pengertian administrasi dalam pengelolaaan keuangan di sekolah dasar. Di dalamnya dibahas antara lain :
1. Asas pemisahan tugas (Otorisator, Ordonator, dan Bendaharawan)
2. Perencanaan anggaran tahunan sekolah
3. Ketata usahaan keuangan sekolah meliputi :
  • Dasar hukum,
  •  Pembukuan setiap transaksi
  • Pertanggungjawaban
  • Pelaporan, dan
  • Pendapatan

4. Pengawasan
5. Jadwal kegiatan pelaksanaan administrasi keuangan sekolah
6. Contoh-contoh mengenai ketata usahaan keuangan sekolah dan format pelaporan


ADMINISTRASI PERLENGKAPAN / BARANG
Pada buku pedoman administrasi diuraikan tentang perencanaan, pengadaan, penyimpanan, dan pemeliharaan semua perlengkapan/barang inventaris, barang yang dimutasi dan syarat-syarat penghapusan semua perlengkapan/ barang di sekolah. Kewajiban melapor bagi kepala sekolah tentang keadaan barang yang telah dihapuskan, dilakukan satu kali alam setahun dengan menggunakan format P-1 dan P-2.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan di atas bahwa sangat penting dan juga sangat berarti administrasi pada suatu pendidikan untuk mencapai tujuan yang optimal, yang sebagaian besar pengelolaan manajemen pada pendidikan terutama tingkat menengah sangat meluas dan abstrak sehingga dapat terperinci terbagi 5 pengelompokan, mulai dari Program pengajaran, kesiswaan, kepegawaian, keuangan dan perlengkapan inventaris/barang. Sehingga dengan pembagian jenis tersebut dapat di bedakan macamnya, untuk memudahkan dalam penataan dan akan menciptakan suasana tertib, rapid an aman.


B. Saran-saran
Demikianlah penulisan makalah kami, apabila masih terdapat kesalahan atau kekurangan dalam pembahasan makalah kami ini, terutamanya kami ucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya dan juga kami harapkan teguran yang sehat sekiranya dapat membangun dalam perbaikan pembuatan makalah kami ini.


DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman Arifin, ” Kerangka Pokok-Pokok Manajemen Umum” PT. Ictiar Baru, Jakarta 1973.

Djamin, Aaloedin, ”Peranan Administrasi Dalam Pembangunan” PT. Gunung Agung, Jakarta, 1983.

Handayaningrat Soewarno, ”Pengantar Studi Ilmu Administrasi Dan Manajemen” Pt. Gunung Agung, Jakarta, 1985.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar