Makalah.
Manajemen sekolah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang
masalah. Kata manajemen mungkin bukan lagi kata yang asing bagi kita, sebab
hampir di setiap kegiatan keseharian kita perlu yang namanya manajemen baik itu
disadari atau tidak disadari. Secara bahasa kata manajemen berasal dari bahasa
Ingris yaitu “kata kerja to manage berarti control yang dalam bahasa Indonesia
diartikan mengendalikan, menangani, atau mengelola ”. Hampir semua kegiatan
sehari-hari kita perlu yang namanya manajemen karena tanpa manajemen yang baik
maka bisa dipastikan kegiatan yang kita lakukan tersebut akan berantakan, hal
tersebut terlihat dari luasnya cakupan disiplin ilmu manajemen misalnya saja
manajemen bisnis, manajemen keuangan, manajemen rumah tangga dan lain-lain.
Salah satu hal yang membutuhkan sentuhan manajemen agar bisa berjalan dengan
baik dan tujuannya dapat tercapai adalah sekolah sebab sekolah merupakan salah
satu lembaga yang mengemban tugas untuk menghasilkan generasi muda penerus
bangsa yang berkualitas, cerdas, beriman dan bertanggung jawab. B. Rumusan
masalah. Berdasarkan dari paparan singkat pada latar belakang masalah, maka
yang akan menjadi fokus utama pembahasan makalah ini adalah : 1. Bagaimana
definisi sekolah? 2. Bagaimana definisi serta tujuan manajemen sekolah? 3.
Bagaimana cakupan garapan yang menjadi objek pengelolaan manajemen sekolah? BAB II PEMBAHASAN A. Gambaran umum manajemen sekolah.
Manajemen sekolah merupakan salah satu cakupan dari khasanah ilmu manajemen.
Kata manajemen sekolah terdiri dari 2 suku kata yaitu kata manajemen dan kata
sekolah. Secara bahasa kata manajemen berasal dari bahasa Ingris yaitu “kata
kerja to manage berarti control yang dalam bahasa Indonesia diartikan
mengendalikan, menangani, atau mengelola ”. Menurut James A. F. Stoner, dkk
manajemen adalah “proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan
mengendalikan pekerjaan anggota organisasi serta menggunakan semua sumber daya
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ”. Sedangkan menurut Paul Hersi dan
Kenneth Blancherd manajemen adalah “suatu usaha yang dilakukan bersama individu
atau kelompok untuk mencapai tujuan organisasi ”. Siswanto juga turut
mengemukakan pendapatnya mengenai manajemen yaitu “seni dan ilmu dalam
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian terhadap
orang serta mekanisme kerja untuk mencapai tujuan ”. Dari ketiga pendapat
diatas dapat ditarik benang merah bahwa manajemen adalah seni dan ilmu untuk
merencanakan, memimpin, mengorganisasikan, mengarahkan, mengendalikan, serta
memotivasi baik individu maupun kelompok serta menggunakan segala sumber daya
yang ada untuk mencapai tujuan akhir yang telah ditentukan. Sedangkan kata
sekolah berasal dari “bahasa latin skhole, scola, scolae, schola yang berarti
waktu luang ”. Sedangkan secara terminologi sekolah adalah “bangunan atau
lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran
”. Hampir di setiap negara di dunia ini memiliki struktur dan tingkat jenjang
pendidikan masing-masing, akan tetapi secara garis besar ada 3 jenjang
pendidikan sekolah yang berlaku di setiap negara yaitu jenjang pendidikan
dasar, jenjang pendidikan menengah, dan jenjang pendidikan tinggi. Sama halnya
dengan negara-negara lain, jenjang pendidikan sekolah di Indonesia terdiri dari
3 jenjang pendidikan, mulai dari jenjang pendidikan dasar seperti TK dan SD,
jenjang pendidikan menengah seperti SMP dan SMA, dan jenjang pendidikan tinggi
seperti perguruan tinggi. Sebagai sebuah lembaga pendidikan, sekolah tentunya
memiliki unsur-unsur serta sarana dan prasarana pendukung untuk menunjang
kelancaran proses belajar mengajar mulai dari lokasi, bangunan, dana, staf
pengajar, peserta didik, pemimpin, pengawas, dan lain-lain. Oleh karena itulah
perlu dilakukan pengelolaan yang baik agar seluruh unsur-unsur serta sarana dan
prasarana pendukung tersebut bisa berjalan dengan baik agar tujuan yang telah
dicita-citakan yaitu menghasilkan lulusan yang berkualitas, cerdas, beriman,
mandiri, serta bertanggung jawab dapat tercapai. B. Manajemen berbasis sekolah.
Menurut george A. Terry ada 4fungsi manajemen yaitu ‘planning, organizing,
actuating, dan controling ’. 1. Planning. Planning merupakan tahap pertama yang
perlu dilakukan pada setiap kegiatan manajemen, pada tahap ini akan dilakukan
penentuan rencana, tujuan, dan langkah-langkah yang akan ditempuh. 2.
Organizing. Pada tahap ini akan dilakukan pengkordinasian antar anggota
kelompok dengan mengatur pembagian tugas masing-masing serta mengatur
ketenteuan yang berkaitan dengan hal tersebut. 3. Actuating. Tahap ini merupakan
tahap pelaksanaan tugas masing-masing yang telah diatur sebelumnya. 4.
Controling. Pada tahap ini dilakukan pengawasan serta evaluasi antara
perencanaan yang telah dibuat dengan pelaksanaan yang dilakukan di lapangan.
Sebagai suatu kesatuan keempat fungsi manajemen diatas harus senantiasa
berjalan seiring, sebab jika satu saja fungsi tidak berjalan dengan baik akan
memberi pengaruh yang besar pada ketiga fungsi manajemen yang lain. Begitu pula
pada manajemen sekolah perlu ada perencanaan yang jelas dan realistis,
pengorganisasian yang efektif dan efisien, pergerakan dan pemotivasian seluruh
personil sekolah untuk selalu dapat meningkatkan kualitas kinerjanya, serta
pengawasan yang berkelanjutan. Secara garis besar ada 3 bidang-bidang yang
menjadi wilayah garapan manajemen sekolah yaitu : 1. Bidang materil, yaitu
kegiatan yang menyangkut bidang-bidang materi/benda misalnya ketata usahaan
sekolah, administrasi keuangan, gedung, alat-alat perlengkapan sekolah dan
lain-lain. 2. Bidang personal, yang meliputi administrasi personal guru dan
pegawai sekolah serta administrasi siswa. 3. Bidang kurikulum yang mencakup
tugas mengajar guru, penyusunan silabus atau program tahunan dan sebagainya.
Jika didasari pada teori George A. Terry maka langkah-langkah pada manajemen
sekolah adalah sebagai berikut : 1. Planning/perencanaan. Pada tahap ini dapat
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : a. Menentukan tujuan misalnya
penentuan fisi misi. b. Menganalisis keadaan yang sedang dialami serta sumber
daya yang dimiliki, hal ini memiliki kaitan erat dengan pengarsipan dan
infentarisasi aset yang dimiliki sekolah misalnya dokumen kesiswaan, bangunan,
dan lain-lain. c. Mengidentifikasi kemudahan dan hambatan yang akan dihadapi.
d. Merumuskan kegiatan dengan jelas dan tegas serta mengembangkannya demi
pencapaian tujuan yang telah ditentukan, misalnya menyusun program tahunan,
penyusunan program extra kurikuler, dan lain-lain. Dalam proses perencanaan
ini, yang memegang kendali utama adalah pemimpin, dalam hal ini pemimpin di sekolah
adalah kepala sekolah. Meskipun memiliki wewenang untuk melakukan perencanaan
bukan berarti kepala sekolah bisa bersikap otoriter, akan tetapi harus tetap
melibatkan seluruh pihak yang memiliki relefansi dan kompetensi dalam
penyusunan tujuan ini misalnya para guru, pegawai sekolah, dan lain-lain. 2.
Organizing/pengorganisasian. Ada 3 hal yang perlu dilakukan pada tahap ini
yaitu : a. Merinci seluruh pekerjaan/tugas yang harus dilakukan oleh seluruh
guru dan pegawai sekolah. b. Pembagian beban tugas yang logis, dalam artian
tiap individu mendapatkan porsi tugas yang sesuai dengan kemampuan dan
kompetensi yang dimiliki tiap-tiap individu misalnya pembagian jam mengajar
kepada para guru. c. Membuat dan mengembangkan mekanisme untuk mengkordinasikan
pekerjaan para guru dan pegawai sekolah menjadi sebuah kesatuan yang terpadu
dan harmonis misalnya mengadakan pelatihan terhadap guru dan para pegawai
sekolah. 3. Actuating/pelaksanaan. Fungsi ini merupakan inti dari seluruh
fungsi manajemen sebab fungsi ini merupakan tahap untuk mewujudkan apa yang
telah kita rencanakan dan dikordinasikan sebelumnya misalnya pelaksanaan proses
belajar mengajar sesuai dengan pembagian jam mengajar yang telah dilakukan
sebelumnya, memberikan pengajaran kepada siswa sesuai dengan kurikulum yang
ditetapkan, dan lain-lain. 4. Controling/pengawasan. Fungsi ini tidak kalah
pentingnya dengan fungsi-fungsi manajemen lain, sebab pada tahap ini akan
dilakukan evaluasi terhadap keberhasilan yang telah dicapai dan sekaligus
melakukan koreksi terhadap hal-hal yang perlu dibenahi. Pada tahap ini ada 5
langkah yang perlu dilakukan yaitu : a. Penetapan standar pelaksanaan kegiatan
sekolah. b. Penentuan index pengukuran keberhasilan pelaksanaan kegiatan
sekolah. c. Pengecekan pelaksanaan kegiatan sekolah yang terjadi di lapangan.
d. Melakukan pembandingan antara pelaksanaan kegiatan dengan standar
operasional yang telah ditetapkan serta menganalisis penyimpangan-penyimpangan
yang terjadi. e. Melakukan tindakan koreksi bila diperlukan. Pada intinya manajemen
sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan sekolah dan tanpa manajemen yang baik
maka sebuah sekolah akan kacau balau serta kehilangan arah dan tujuannya. BAB III KESIMPULAN Berdasarkan uraian singkat makalah kami
ini maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Sekolah merupakan sebuah
lembagga pendidikan formal yang melakukan kegiatan belajar mengajar yang
dilakukan oleh pengajar kepada murid, serta memiliki jenjang mulai jenjang
pendidikan dasar sampai jenjang pendidikan tinggi untuk memcetak lulusan yang
berkualitas, cerdas, beriman, mandiri, bertanggung jawab, dan bermanfaat dalam
masyarakat. 2. Manajemen sekolah merupakan sebuah kegiatan untuk mengelola
segala hal yang memiliki kaitan dengan sekolah untuk mencapai tujuan yang telah
dicita-citakan, mulai dari proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
serta pengawasan. 3. Cakupan garapan dari manajemen sekolah cukup luas, mulai
dari bidang materi/benda seperti pengarsipan dokumen sekolah, bidang personalia
seperti administrasi guru, dan bidang kurikulum sepertiperumusan silabus. DAFTAR PUSTAKA Arifin Imamul dan Wajiana Jiana Hadi. 2007.
Membuka cakrawala ekonomi. Cetakan ke-I Bandung: PT. Setia puma inves.
Murniati, dan Usman Nasir. 2009. Implementasi manajemen strategik dalam pemberdayaan
sekolah menengah kejuruan. Bandung: Perdana publishing. Nurkolis. 2003.
Manajemen berbasis sekolah: teori, model, dan aplikasi. Jakarta: Grasindo. Pora
Yusran. 2004. Revolusi pendidikan. Yogyakarta: Media pressindo. Trisakti
Yayasan. 2009. Dasar-dasar manajemen. Jakarta: Grasindo.
akalah
Pentingnya Administrasi Pada Manajemen Pendidikan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Adminiatrasi suatu lembaga pendidikan merupakan suatu sumber utama manajemen dalam mengatur
proses belajar mengajar dengan tertib sehingga tercapainya suatu tujuan
terpenting pada lembaga pendidikan tersebut. Yang sangat diperlukan oleh para
pelaku pendidikan untuk melakukan tugas dan profesinya. Kepala Sekolah dan guru
disekolah sangat memerlukan data-data tentang
siswa, kurikulum, sarana dan
sebagainya untuk pengelolaan sekolah sehari-hari. Pengaws tingkat MTs/SMP/SMPLB
memerlukan data-data tersebut sebagai bahan sarana supervisi. Untuk tingkat
yang lebih tinggi misalnya Dinas Penididikan mulai tingkat kecamatan sampai
propinsi memerlukan data-data tersebut untuk pelaporan yang lebih tinggi, untuk
melakukan pembinaan, serta untuk menyusun rencana atau program pendidikan pada
masa mendatang. Di tingkat pusat (nasional) data pendidikan diperlukan untuk
perencanaan yang lebih makro, melakukan pembinaan, pengawasan, penilaian
(evaluasi), dan keperluan administrasi lainnya.
Data pendidikan yang terdapat
disekolah sangat banyak macam dan jenisnya. Ada yang bersifat relatif tetap dan
ada yang selalu berubah. Untuk mendapatkan gambaran perubahan data dari waktu
ke waktu, perlu dilakukan pencatatan yang teratur dan berkelanjutan dengan
menggunakan sistem yang baku dalam satu sistem. Agar pencatatan data lebih
akurat dan benar sesuai yang diharapkan tenaga administrasi yang terampil dan
mengetahui apa yang menjadi tugasnya. Di lembaga pendidikan tingkat menengah
hampir sebagian besar belum ada tenaga administrasi sesuai yang diharapkan.
Kepala Sekolah sebagai administrtor di lingkungan sekolah yang dipimpinnya,
dalam melaksanakan tugas administrasi dibantu oleh guru dengan cara membagi
tugas administrasi mereka. Agar dalam melaksanakan tugas administrasi dan
pelaporan, cepat dan benar diperlukan pedoman administrasi sekolah dasar.
B. Perumusan Masalah
Latar belakang diatas, penulis
bertolak dari merumuskan masalah sebagai berikut :
- Bagaimana peranan pedoman administrasi dalam dunia pendidikan ?
- Apa saja yang termuat dalam administrasi pada pendidikan?
BAB II
PEMBAHASAN
Makalah
Pentingnya Administrasi Pada Manajemen Pendidikan
1. Peranan Pedoman Administrasi
dalam dunia pendidikan
Administrasi dalam pendidikan yang
tertib dan teratur, sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan
pendidikan bagi Kepala Sekolah dan Guru.
Penigkatan kemampuan tersebut akan
berakibat positif, yaitu makin meningkatnya efisiensi, mutu dan perluasan pada
kinerja di dunia pendidikan tersebut. Untuk memperlancar kegiatan di atas agar
lebih efektif dan efisien perlu informasi yang memadai. Sistem informasi di
dunia pendidikan ini menyangkut dua hal pokok yaitu kegiatan pencatatan
data(recording system) dan pelaporan (reporting system).
Untuk memperlancar dua kegiatan
tersebut diperlukan faktor-faktor penunjang antara lain :
- Format-format yang dipergunakan
- Petunjuk dan aturan yang berlaku
- Ketrampilan personil yang memadai
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di
Sekolah itu sering disebut kegiatan administrasi. Pencatatan dan perekaman data
dan pengaturan sumber data di sekolah yang rapi / teratur dan benar sangat
diperlukan dalam sistem informasi. Untuk itu pedoman administrasi secara
tertulis memegang peranan yang penting dalam kegiatan administrasi. Kepala
Sekolah memiliki patokan-patokan untuk menjabarkan lebih lanjut
kebijakan-kebijakan pemerintah dalam penyelenggaraan pendidikan.
2. Apa yang termuat dalam Pedoman
Administrasi Pendidikan
Data pendidikan yang terdapat di
Sekolah khususnya tingkat menengah sangat banyak macam dan jenisnya. Agar
pencatatan data lebih mudah dan sederhana sehingga memperlancar kegiatan
administrasi, data yang banyak jenisnya itu dapat dikelompokkan menjadi 5 jenis
yaitu :
- Administrasi Program Pengajaran
- Administrasi Kesiswaan
- Administrasi Kepegawaian
- Administrasi Keuangan
- Administrasi Perlengkapan / barang
Sebagai kelengkapan administrasi
pengajaran di sekolah dasar dipelukan 17 format yang harus diisi oleh Kepala
Sekolah maupun Guru secara rutin, teratur dan benar. Untuk itu disediakan
format serta petunjuk pengisiannya.
ADMINISTRASI KESISWAAN
Dalam buku Pedoman Administrasi
Kesiswaan selama satu tahun pelajaran dibagi dalam tiga tahap waktu., terdapat
beberapa jenis kegiatan . Untuk setiap macam jenis kegiatan diperlukan beberapa
format pencatatan data.
Untuk itu satu tahun pelajaran
dibagi dalam tiga tahapan waktu dengan delapan jenis kegiatan dan dua puluh
satu jenis format.
1. Awal Tahun Pelajaran
- Penerimaan Siswa Baru
- S-1 Surat Pendaftaran Siswa Baru
- S-2 Daftar Calon Siswa Baru Kelas I
- S-3 Daftar Siswa Baru Kelas I
2. Selama Tahun Pelajaran
- Penyusun Data Siswa
- S-4 Buku Induk Siswa
- S-5 Buku Klapper
- Keadaan Siswa Awal Tahun
- S-6 Jumlah Siswa menurut Kelas, Asal dan Jenis Kelamin
- S-7 Jumlah Siswa menurut Kelas, Jenis Kelamin dan Usia
- Kehadiran Siswa
- S-8 Papan Absensi Harian Siswa (kelas)
- S-9 Papan Absensi Harian Siswa (sekolah)
- S-10 Buku Absensi Siswa
- S-11 Rekapitulasi Absensi Siswa dalam Sebulan
- Mutasi Siswa
- S-12 Surat Permohonan Pindah Sekolah
- S-13 Surat Keterangan Pindah Sekolah
- S-14 Mutasi Siswa selama Caturwulan
3. Akhir Tahun Pelajaan
- Pelaksanaan Ujian Akhir
- S-15 Daftar vClon Peserta Ujian
- S-16 Tanda Peserta Ujian
- S-17 Daftar Peserta Ujian dan Prestasinya
- S-18 Daftar Masuk SLTP
- Kenaikan Kelas
- S-19 Daftar Sswa yang Naik Tingkat
- S-20 Rekapitulasi Siswa Naik Tingkat dan Behasil EBTA
Agar data mengenai kesiswaan itu
sampai pada investasi di jenjang atas, digunakan beberapa format laporan, yaitu
:
S-2,S-3,S-5,S-6,S-10,S-14,S-17,S-19
dan S-20
ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN
Buku Pedoman Administrasi
Kepegawaian menguraikan kegiatan yang berkaitan dengan kepegawaian, tugas dan
tanggung jawab pengelolaan satuan pendidikan dan peningkatan tata usaha
kepegawaian di sekolah. Sebagai perlengkapan tata laksana kepegawaian
disediakan format-format untuk menata pelaksanaan kegiatan tertentu yang
diperlukan. Sesuai dengan prinsip tata laksana kepegawaian sekolah dasar yang
menyeluruh dan berkelangsungan. Untuk itu telah diusahakan bentuk-bentuk
pelayanan hak-hak pegawai/guru yang bertugas di seklah tertentu, pindah tempat,
sampai yang bersangkutan berhenti menjadi pegawai / guru. Penggunaan frmat
sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan suatu kegiatan pelayanan administrasi dalam
rangka pembinaan pegawai/guru berkelangsungan, berdasarkan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku. Dalam hubungan itu telah disediakan sejumlah
24 format, yaitu :
ADMINISTRASI KEUANGAN
Di dalam buku pedoman ini ijelaskan
dasar/asas dan pengertian administrasi dalam pengelolaaan keuangan di sekolah
dasar. Di dalamnya dibahas antara lain :
1. Asas pemisahan tugas (Otorisator,
Ordonator, dan Bendaharawan)
2. Perencanaan anggaran tahunan
sekolah
3. Ketata usahaan keuangan sekolah
meliputi :
- Dasar hukum,
- Pembukuan setiap transaksi
- Pertanggungjawaban
- Pelaporan, dan
- Pendapatan
4. Pengawasan
5. Jadwal kegiatan pelaksanaan
administrasi keuangan sekolah
6. Contoh-contoh mengenai ketata
usahaan keuangan sekolah dan format pelaporan
ADMINISTRASI PERLENGKAPAN / BARANG
Pada buku pedoman administrasi
diuraikan tentang perencanaan, pengadaan, penyimpanan, dan pemeliharaan semua
perlengkapan/barang inventaris, barang yang dimutasi dan syarat-syarat
penghapusan semua perlengkapan/ barang di sekolah. Kewajiban melapor bagi
kepala sekolah tentang keadaan barang yang telah dihapuskan, dilakukan satu
kali alam setahun dengan menggunakan format P-1 dan P-2.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan di atas bahwa
sangat penting dan juga sangat berarti administrasi pada suatu pendidikan untuk
mencapai tujuan yang optimal, yang sebagaian besar pengelolaan manajemen pada
pendidikan terutama tingkat menengah sangat meluas dan abstrak sehingga dapat
terperinci terbagi 5 pengelompokan, mulai dari Program pengajaran, kesiswaan,
kepegawaian, keuangan dan perlengkapan inventaris/barang. Sehingga dengan
pembagian jenis tersebut dapat di bedakan macamnya, untuk memudahkan dalam
penataan dan akan menciptakan suasana tertib, rapid an aman.
B. Saran-saran
Demikianlah penulisan makalah kami,
apabila masih terdapat kesalahan atau kekurangan dalam pembahasan makalah kami
ini, terutamanya kami ucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya dan juga kami
harapkan teguran yang sehat sekiranya dapat membangun dalam perbaikan pembuatan
makalah kami ini.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman Arifin, ” Kerangka
Pokok-Pokok Manajemen Umum” PT. Ictiar Baru, Jakarta 1973.
Djamin, Aaloedin, ”Peranan
Administrasi Dalam Pembangunan” PT. Gunung Agung, Jakarta, 1983.
Handayaningrat Soewarno, ”Pengantar
Studi Ilmu Administrasi Dan Manajemen” Pt. Gunung Agung, Jakarta, 1985.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar