DAMPAK MENGKONSUMSI MAKANAN INSTAN
Dampak
Makanan Siap Saji
Manfaat
Makanan Siap Saji
Makan siap
saji yang beredar saat ini tercatat 500 – 600 jenis (Media Indonesia, 2003).
Jenis tersebut terdiri dari minuman dan makanan yang diproduksi dalam skala kecil
dan besar. Ketersediaan makanan siap saji ini akan memberikan kemudahan
pemilihan jenis makanan, keragaman makanan, kualitas makanan dan praktis.
Bahaya
Makanan Siap Saji
World Health
Organization (WHO) dan Food and Agricultural Organization (FAO) menyatakan
bahwa ancaman potensial dari residu bahan makanan terhadap kesehatan manusia
dibagi dalam 3 katagori yaitu : 1) aspek toksikologis, katagori residu bahan
makanan yang dapat bersifat racun terhadap organ-organ tubuh, 2) aspek
mikrobiologis, mikroba dalam bahan makanan yang dapat mengganggu keseimbangan
mikroba dalam saluran pencernaan, 3) aspek imunopatologis, keberadaan residu
yang dapat menurunkan kekebalan tubuh.
Dampak
negatif zat aditif terhadap kesehatan dapat secara langsung maupun tidak langsung,
dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Dampak
positif :
-
Hemat waktu
dan biaya
-
Praktis
-
Mudah dalam
persiapan
-
Mudah
ditemukan/didapat
Dampak negatif
-
Kurang dalam
kandungan gizi
-
Banyak mengandung
Bahan Tambahan Pangan
-
Bisa
menyebabkan gangguan kesehatan/efek dalam jangka panjang sebab :
a.
Kandungan
garam sodium dan karbohidratnya sangat tinggi
b.
mengandung
bahan penyedap buatan seperti Monosodium Glutamat (Vetsin) yang membuat makanan
terlalu gurih. Juga mengandung sakarin dan gula bit, sehingga makanan menjadi
terlalu manis, akibatnya sulit diserap oleh tubuh.
c.
bahan
penyedap dan pengawet buatan yang membuat jenis makanan berwarna-warni jika
dikonsumsi terus menerus akan membahayakan tubuh, sebab zat pewarna ini berasal
dari bahan kimia.
- Penghamburan
uang, makanan ringan banyak disukai karena kemasannya bagus, menarik, iklannya
terus menerus ditayangkan di televise. Akibatnya membuat orang penasaran dan
tertarik untuk mencoba makanan tersebut.
- Dapat
mengurangi selera makan seseorang, sehingga dapat menghambat pertumbuhan.
Upaya
Meminimalisasi Dampak Negatif
Untuk
mengurangi dan meminimalisasi dampak negatif zat aditif makanan dapat di
upayakan dengan beberapa cara antara lain :
a.Secara
Internal
Mengurangi konsumsi makanan siap saji, meningkatkan
konsumsi sayur dan buah-buahan serta mengkonsumsi vitamin. Beberapa vitamin
diduga mengandung zat antikarsinogen diantaranya adalah Vitamin A, C, E banyak
terdapat dalam sayur dan buah; asam folat terdapat dalam brokoli, bayam dan
asparagus: Betakaroten, Vitamin B3 (niasin), vitamin D dalam bentuk aktif
(1.25-hidroksi) terdapat pada mentega, susu, kuning telur, hati, beras dan
ikan.
Memberi pengertian pada keluarga tentang bahaya zat
aditif, mengawasi, mengontrol pemberian dan penggunaan uang jajan dan
membiasakan membawa bekal makanan sehat dari rumah
b.
Secara Eksternal
Produsen; diperlukan kesadaran dan tanggung jawab
produsen terhadap penggunaan zat aditif pada bahan pangan yang diproduksikan,
memberikan informasi yang jelas komposisi makanan termasuk zat aditif yang
ditambahkan
Pemerintah; melakukan pengawasan dan menindak tegas
produsen yang melanggar aturan yang berlaku. Meneruskan kegiatan PMT-AS
(Program Makanan Tambahan-Anak Sekolah) dengan memanfaatkan sumber makanan
lokal.
Non-pemerintah (LSM); memfasilitasi terbentuknya
kelompok konsumen, mendorong peran serta masyarakat sebagai pengawas kebijakan
publik, mengantisipasi kebijakan global yang berdampak pada konsumen, melakukan
pengawasan dan bertindak sebagai pembela konsumen. []
Tidak ada komentar:
Posting Komentar