Ilmu Kalam jika ditinjau dari sudut bahasa bahwa "KALAM" berasal dari bahasa Arab yang berati "Perkataan, Firman, ucapan atau pembicaraan". Dalam ilmu Nahwu atau ilmu bahasa kalam itu diartikan "suatu susunan kalimat yang ada artinya". Ahli tafsir dan ahli agama, umumnya kalam itu diartikan firman Allah, kalam Allah, wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW kemudian digambarkan dengan huruf dan dikumpulkan menjadi Al Qur`an.

A. Hanafi MA dalam bukunya Theologi Islam mengatakan bahwa kalam itu ialah suatu ilmu yang berisikan alasan - alasan mem[ertahankan kepercayaan2 Iman dengan menggunakan dalil2, fikiran, dan berisi bantahan2 terhadap yang menyeleweng dari kepercayaan2 aliran golongan salaf dan ahlussunnah.

Jadi ilmu kalam itu tidak lain dari apa yang dinamakan Ilmu Tauhid, yaitu ilmu yang mengajarkan untuk menginsafkan manusia pada keyakinan dan percaya bahwa tuhan itu hanya ada satu yaitu Allah SWT. Dengan lain nama ilmu kalam ini juga disebut sebagai ilmu Ushuluddin yaitu yang terdiri dari tiga pokok; At-Tauhid (keesaan Allah), An-Nubuwah (kepercayaan pada Nabi), dan Al-Ma`ad (percaya kepada hari kebangkitan).

Prof. Dr. Harun Nasution dalam bukunya mengatakan bahwa setiap orang yang ingin menyelami seluk beluk agamanya secara mendalam perlu tahu apa itu ilmu kalam dan mempelajarinya yang terdapat pada agama yang dianutnya. Mempelajari ilmu kalam akan memberikan seseorang keyakinan2 yang berdasarkan landasan2 yang kuat yang tidak akan mudah diombang-ambingkan oleh zaman.

Dengan demikian jelaslah bahawa ilmu kalam itu semacam ilmu yang digunakan untuk membahas keyakinan2 dan keimanan dengan menggunakan dalil - dalil fikiran, disamping itu untuk menolak faham-faham dan kepercayaan2 yang bertentangan dengan akidah Islam.

Sebagai contoh dizaman sekarang ada yang mengaku-aku sebagai seorang Nabi yang menurut mereka telah mendapat wahyu dari Tuhan sebagai seorang Nabi, padahal sudah sangat jelas diterangkan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah Nabi akhir zaman, artinya tidak akan ada Nabi lagi setelah nabi Muhammad SAW. Apabila seseorang memiliki keyakinan yang lemah, tidak dapat dipungkiri akan terpengaruh oleh keadaan ini. Disinilah ilmu kalam akan semakin menambah keyakinan akan kebenaran Al-Qur`an.

Penamaan ilmu kalam dalam nash kuno tidak terdapat perkataan ilmu kalam yang menunjukkan suatu ilmu yang berdiri sendiri. Arti semula dari perkataan al-kalam ialah kata - kata yang tersusun mengandung suatu maksud, kemudiann digunakan untuk menunjukkan salah satu sifat Allah yaitu sifat berbicara (An-Nuqtu).

. . . . . Pekataan al-kalam menunjukkan suatu ilmu yang berdiri sendiri sebagaimana yang kita kenal sekarang untuk pertama kalinya dipakai pada masa Al-Abbasyi, atau tegasnya pada masa Al-Ma`mun. Sebelum masa tersebut, pembahasan tentang kepercayaan dalam Islam disebut "Al-Fiqhu Fiddin" sebagai imabangan terhadap Al-Fiqhu Fil Ilmi yang diartikan ilmu hukum (Ilmu Qanun).

Quote Quote
Sebab-sebab dinamakan Ilmu kalam

- Karena adakalanya masalah yang paling mahsyur dan banyak menimbulkan perbedaan-perbedaan pendapat diantara ulama - ulama kurun pertama diartikan ilmu kalam Allah (wahyu) yang baru dibacakan itu baru atau qadim.

- Karena dasar - dasar ilmu kalam itu adalah dalil-dalil aqal (ratio) dimana bekasnya nyata kelihatan dari setiap perkataan para ahli yang turut berbicara tentang ilmu itu. jadi sedikit sekali orang yang mendasarkan pendapatnya kepada dalil - dalil naql (Al-Qur`an dan sunnah Rasul).

- Dalam memberikan dalil (usul) agama ia menyerupai logika (mantiq) sebagaimana yang bisa dilalui oleh para ahli fikir dalam menjelaskan seluk beluk hujjah tentang pendiriannya kemudian digantikan orang mantiq dengan kalam.
sebagaimana telah dijelaskan bahwa ilmu kalam sama dengan apa yang dinamakan ilmu tauhid, tetapi sebenarnya menurut pemakaina atau tradisi indonesia ada terdapat perbedaan-perbedaan dalam pembahadan antara kedua ilmu tersebut, ilmu tauhid biadsanya kurang dalam pembahasan dan kurang bersifat filosofis. Ilmu tauhid biasanya memberikan pembahasan sepihak dan tidak mengemukakan pendapat dan paham dari aliran-aliran atau golongan2 lain yang terdapat dalam ilmu kalam.

Ilmu tauhid yang dikenal dan dipelajari diindonesia pada umumnya adalah tauhid menurut aliran Al Asy`ariyah sehinggan timbuk kesan dikalangan umat islam Indonesia bahwa ini lah satu - satunya theologi yang ada dalam islam.

Dalam Islam (ilmu kalam) sebenarnya lebih dari satu aliran ilmu kalam, ada yang bersifat tradisional , ada yang liberal, dan ada pula yang bersifat tradisional dan liberal.